Senin, Desember 08, 2008

Sebuah Tulisan Tentang Cinta

Cukup lama juga aku tak meng-update blog-ku. Aku sering internetan, tapi tak juga nengok ke blogspot. Dan.. akhirnya aku tambah juga isi blog-ku dengan tulisan baru.
Beginilah ketika seorang manusia yang terbiasa menggunakan logika daripada perasaan, jika mencoba bicara cinta. Terbata-bata.. merangkai kata.
Karena kekakuanku dalam menjalin kata demi kata, ku tuliskan pula petikan dari sebuah buku yang sangat menginspirasiku, untuk membantuku...
Didasari kejujuran, yang datang dari hati, inilah ungkapan cinta dan kekagumanku ...

Cintaku Pada Pemilik Jiwa dan Ragaku

Untaian Kata untuk Sang Pencipta

Andaikan diriku bisa seperti yang lain
Yang Kau sayang,
yang Kau
rindukan,
yang Kau cintai
*Aku lemah, tanpa-Mu aku lelah
Aku sungguh
tak berdaya
Tolongku.. tolongku... Ya Alloh

Setiap air mataku
mengalir
Alloh.. aku lemah dan tak berarti
Setiap derai tangis
membasahi

Alloh.. jgn tinggalkan aku lagi
Aku sayang Alloh, aku
rindu Alloh, aku cinta Alloh

(‘Aku Cinta Alloh’ –
Wali)

“Selama Engkau senang
aku tak peduli dengan hidup ini
meskipun terasa pahit
dan aku tak peduli selama Engkau ridha
meskipun
semua manusia marah

Kalau saja hubungan antara aku dan Engkau tetap
hangat
Aku tak peduli meskipun hubungan antara aku dan semua manusia menjadi
rusak

Manakala hati ini menjadi keras dan semua jalanku terasa
sempit
Kujadikan harapanku kepada ampunan-Mu sebagai tangga keselamatan,”
(*)

Ampuni aku yang mendekat pada Mu hanya saat aku terhimpit beban
dunia
Sering kuabaikan seruan untuk memuja Mu
demi urusan lain yang
kuanggap penting
Padahal seharusnya Kau lah yang paling berhak atas seluruh
waktuku
Atas setiap nafas yang kuhirup hingga akhir kehidupanku
Karena Kau
lah pemilik ku, paling berhak atas taatnya jiwa dan ragaku pada-Mu ...

Tuhanku... semoga aku termasuk yang merasakan arti kebahagiaan yang sesungguhnya, kebahagiaaan merasakan cintamu, dan kebahagiaan iman.
“...Kebahagiaan seorang mukmin adalah dengan cinta kepada Allah. Tiada yang dapat merasakan citranya, kecuali hanya orang mukmin yang benar yaitu mereka yang tidak mau menerima ganti selainnya.”

(*) : dikutip dari buku 'Jadilah Anda Wanita Paling Bahagia'


Cintaku Pada Orang yang Paling Berhak untuk Dicintai

Siapakah orang yang harus paling dicintai, yang lebih berhak atas cinta kita daripada semua orang?
Dialah kekasih Alloh SWT, Rasulullah Muhammad SAW, yang telah menyelamatkan kita dari kesesatan, yang sangat mencintai kita (umatnya) hingga akhir hidupnya...
Bukti kecintaan kita adalah dengan mengerjakan semua yang diperintahkan oleh Nabi SAW dan menjauhi semua hal yang dilarang olehnya. Selayaknya perasaan cinta kita mula-mula ditujukan kepada Allah SWT, kemudian kepadanya.
Kuakui, aku lebih banyak lupa, daripada ingatnya pada Rasululullah...
Aku mencoba membuktikan kecintaanku dengan berusaha mencontoh hal-hal yang dianjurkannya. Berusaha... terus berusaha...

Cintaku Pada Seorang yang Mencintaiku

Yang kumaksud adalah kekasihku (?)
Aku sendiri heran, kenapa bisa ada orang yang begitu mencintaiku, sampe begitu ngototnya ingin menjadikanku teman hidupnya, dan ga mau mencari cewek lain lagi selain aku.
Dia pernah ungkapkan, “Tak ada yang lebih berharga di dunia ini setelah orang tua selain kau. Tanpamu, hidupku serasa hampa dan tak berarti apa-apa. Engkau adalah hidupku setelah Sang Pencipta dan ortu.”
Dan pernah pula, saat aku terkena musibah, dia ungkapkan kekhawatirannya (yang kupikir sungguh berlebihan..): “Aku takut kalau kamu sampe kenapa-napa. Aku takut kalau kau sampe cacat atau meninggal. Ku mencintaimu lebih dari diriku sendiri.”
Kedengaran gombal?? Memang...
Aku, yang menyukai kata-kata lugas, tegas, straight to the point, awalnya ga suka dengan kata-kata yang berbelit-belit, bertele-tele, puitis, penuh makna konotatif yang sering dia lontarkan.
Tapi lama kelamaan, ku bisa memahami bahwa begitulah sifatnya. Dia lebih peka daripada kebanyakan cowok lainnya. Dia berhasil luluhkan hatiku dengan semua kata-kata manis dan pujiannya. Dia berhasil menjadikan aku orang yang lebih peka pada perasaan orang lain, terutama perasaannya.
Aku, akhirnya mau menempatkan dia di dalam hatiku, mau memberikan satu kata indah bernama “cinta” untuknya, saat menginjak bulan ketiga ku mengenalnya.
Padahal... aku adalah org yg sulit utk jatuh cinta.
Seandainya dia jodohku, seandainya dialah yang dipilihkan Alloh untukku, aku rela menghabiskan seumur hidupku dengan menjadi pendampingnya... Alloh Mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya.

Cintaku Pada Sahabatku
Dia, yang dikenalkan oleh kekasihku sebagai sahabatnya.
Pertama aku dengar cerita tentang dirinya, aku sudah merasa kagum. Betapa sholehnya, betapa cerdasnya, dan aku tahu aku bisa mempercayainya. Aku mulai berbagi cerita dengannya, meski lewat SMS. Aku curhat tentang masalahku tanpa ragu-ragu. Dia memberikan solusinya. Aku terkesan dengan gaya bahasanya yang terbuka, jujur, apa adanya. Aku merasa seakan-akan aku menemukan seseorang dengan sifat yang sama denganku. Aku bisa memahaminya, padahal waktu yang kami lalui sebagai teman cukup singkat.
Aku menganggap dia sahabatku. Sahabat yang sering ‘menyapaku’ dengan kata-kata pengingat dan nasehat. Aku dan dia sering saling mendo’akan untuk hal-hal yang baik.

Bentuk Cintaku Pada Yang Lainnya...
Cinta pada keluargaku, cinta pada sahabat-sahabatku, cintaku pada hal-hal yang lainnya, kurasa tak usah terlalu terperinci kuungkapkan di sini...

Tidak ada komentar: