Senin, Desember 28, 2009

Tahun Baru Islam – Selalu Pertahankan Semangat

Dalam kalender Masehi, tahun 2010 akan tiba 3 hari lagi. Namun, bagi umat Islam, tahun baru datang lebih awal lagi.
Tahun baru Hijriyah, 1 Muharram 1431 H, bertepatan dengan tanggal 18 Desember 2009 beberapa hari yang lalu. Tahun baru Islam pun selayaknya kita peringati kedatangannya dan kita maknai keberadaannya seperti juga Tahun Baru Masehi.
Telah banyak yang terjadi di tahun 1430 H… Dan coba kita mengingat-ingat…, tentu ada harapan atau target yang ingin kita capai di tahun kemarin.
Ada target yang sudah tercapai, ada juga yang belum.
Yang belum tercapai. Misalnya :
- Pekerjaan/karir masih belum mapan;
- Penghasilan yang didapat, masih belum ada perubahan;
- Belum mempunyai pasangan (atau masih Lajang).
Nah, point yang ketiga itu, yang bagi seorang perempuan seusiaku membuat resah.
Kalau aku tengok di facebook, teman-temanku banyak yang pasang foto suami/istrinya, atau anaknya, dengan ekspresi kegembiraan, sedangkan aku… msh narsis sendiri… hiks.
Namun tak ada gunanya ku berkeluh kesah, apalagi tahun baru telah ada di depanku.
Harus kusadari bahwa : “Tercapai atau belum tercapainya target ku di tahun ini, tetap tidak menghalangi ku untuk TETAP BERSYUKUR, karena telah diberikan-Nya kesempatan menjalani hari demi hari sampai saat ini.”
Aku berharap semua orang yang masih berstatus lajang sepertiku juga sama-sama berpikir positif, tidak patah semangat dalam pencariannya, menemukan pendamping hidup
Untunglah aku teringat kata-kata penyemangat dari sahabatku. Sungguh, seandainya tanpa itu, aku mungkin jadi bersedih karena kenyataan yg kuhadapi.
Buat siapa saja yang membaca tulisanku kali ini, kusertakan kata-kata yang kudapat dari sahabatku, semoga dapat jadi penyemangat :
* “Semoga cepat nikah dengan suami yang sholeh,mapan, memberi kebahagiaan dunia akhirat.”
* “Semoga diberikan keberkahan, kebahagiaan, keselamatan, perlindungan dari Alloh SWT, dipertemukan dengan jodoh yang shaleh, di saat yang paling tepat + ridho-Nya. Amiin.” (From 3, thanks yaa,  )
“Bagaimanapun lelahnya pencarian ini ingat di dunia tak ada yang abadi semua psti ada akhirnya, mungkin Alloh SWT akan memberikan yang terbaik bagi kamu, sebab Alloh yang paling tau yang terbaik ‘tuk hambanya, Bersabarlah.” (From Op, thanks  )
Kubaca sebuah ayat dari Kalam Illahi,
“…Dan Alloh menjadikan bagi kamu jodoh-jodoh dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari jodoh-jodoh kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik2.” (QS An Nahl 16:72)
Jelaslah…, bahwa Alloh telah menyediakan jodoh-jodoh bagi kita. Kita pasti akan memperoleh jodoh, satu orang saja sudah mencukupi dari beberapa jodoh itu.
Andaikan tidak bertemu di dunia, pasti akan bertemu di akhirat, tapi tentu saja kita berharap agar Dia segera mempertemukan dengan jodoh kita saat kita masih di dunia. Alloh Maha Penyayang.. “La ilaha illa huwar rahmanir rahhiim.. “, “Innallaha kana bikum rahima.”
Terakhir, dan yang tanpa letih ku ulangi :.. SEMANGAT !

Senin, November 02, 2009

Bersiap Menjalani Keseharian tanpa Sahabatku


Tahun 2009 akan berakhir 2 bulan lagi. Dan di akhir tahun nanti, aku harus menerima kenyataan yang membuatku merasa kehilangan sejak sekarang, padahal belum terjadi. Sahabatku, teman kerjaku, yang selama hampir 5 tahun bersama-sama, akan pindah di akhir Desember, untuk tinggal bersama suaminya di kota lain. Aku mencoba menutupi perasaan sedihku. Aku ingin menunjukkan, bahwa aku turut senang karena dia akan mendampingi suaminya, setelah 2 tahun lamanya tinggal berjauhan, dan hanya bertemu setiap minggu.

Aku berharap, semoga Alloh memberikan jalan yang terbaik bagi sahabatku, dan aku. Agar dia merasa bahagia, dan aku pun bahagia. Andaikan dia jadi pindah, semoga Alloh memberikan kemampuan, dan kesanggupan bagiku untuk menjadi guru yang lebih profesional, meskipun tanpa kehadirannya. Diantara persiapan yang kulakukan untuk menjadi guru yang lebih baik, adalah, menguasai ide pokok/tema yang akan diterima oleh murid setiap harinya. Sehingga jika aku hanya ditemani oleh Kepala Sekolah pun, aku bisa menangani murid tanpa kesulitan berarti.

Dan harapanku yang lain, semoga aku pun mendapatkan hal yang lebih baik untuk pekerjaan, dan kehidupan pribadiku – dengan kata lain, aku segera mendapatkan pendamping. Satu persatu temanku meninggalkan kota ini, tinggal bersama suaminya di kota lain. Aku pun ingin punya suami yang bisa tinggal bersamaku, tidak berjauhan. Yah... bagaimanapun, kehidupan harus terus berjalan.. Dan aku pasti akan tetap semangat!!!

Dan inilah ungkapan hati untuk sahabat-sahabatku, baik yang ada bersamaku, maupun yang saat ini berada jauh denganku.

Sahabat

Dia menyediakan bahunya

untukku bersandar

Dia yang mengulurkan tangan

untukku berpegangan

Dia yang setia menemaniku

menjalani hari demi hari

Yang selalu ada

saat aku membutuhkannya

Dia yang ikut merasakan

di setiap sedih dan bahagiaku

Dia yang tak pernah lelah mengingatkanku

saat ku salah atau terlupa

Dialah sahabatku

aku menyayanginya

walau ku tak pernah ungkapkan

rasa terima kasihku setiap saat

namun dia pasti tahu

betapa aku peduli padanya

betapa aku dan ingin melihatnya tersenyum bahagia

“Sahabatku..

Walaupun kau tak lagi bersamaku

Namun ku tak akan lupa mendo’akan

agar kau mendapat kebahagiaan

Jarak dan waktu boleh memisahkan

Namun pertalian antara kita takkan terputus begitu saja

Kuharap kau mendapatkan yang terbaik

dalam kehidupanmu...”


Hi! I’m Back..!

Sudah cukup lama aku tak membuat tulisan di blog ini. Karena cukup lama aku tak on-line. Coba hidup tanpa internet... Ketika kulihat alamat e-mailku, sudah ga aktif..!! Aku memang bisa mengaktifkannya kembali, namun semua inbox dan outbox-nya terhapus.

“Kembali”nya aku, selain untuk mengecek alamat e-mail, juga untuk gabung di facebook. Yang terutama ‘sih, karena rasa kangenku berselancar di dunia maya. Seorang sahabat menyarankan untuk gabung di facebook. Untuk memperluas pergaulan, nambah teman... dan katanya “bertemu” teman-teman lama. Sebetulnya aku agak enggan, tapi aku mencobanya. Keenggananku itu, karena aku menganggap, biasanya ABG yang demam facebook-an. Memang itu tidak benar, siapapun bisa, gabung di facebook. Tidak peduli siapa dia, berapa usianya, pekerjaannya apa, dll. Aku tahu keikutsertaanku itu telat, namun kurasa lebih baik daripada tidak ikut sama sekali. Dulu aku pernah chatting di Y!M, sebelum facebook mulai nge-trend. Hanya untuk mengisi kekosongan waktu...

Evaluasi Target

Tulisanku yang sebelumnya (“Tahun Baru Semangat Baru!!”), adalah tentang targetku di tahun ini. Kini aku meng-evaluasi targetku itu.

Pekerjaan, masih kutekuni. Tentang bisnis on-line.. aku tidak meneruskan menekuninya . Kemudian tentang kuliah.. aku batal kuliah tahun ini. Tentang pasangan hidup, belum mendapatkan yang pasti. Sejak tulisanku yang terakhir (bulan Februari), aku telah berkenalan dengan 4 orang laki-laki. Satu orang diantaranya kini telah menikah dengan orang lain, yang dikenalnya setelah dia datang ke kotaku untuk ketemuan denganku... Dan selebihnya, masih belum ada kepastian, hanya aku masih tetap berkomunikasi dengan mereka.

Seorang lelaki yang pernah sangat dekat denganku namun hubungan kami telah kandas karena tak mendapat restu orang tua (tulisanku “Catatan Akhir Januari..”), meminta untuk tetap diberikan kesempatan menjadi pendampingku, ingin terus berusaha. Dia ingin menekuni pekerjaan dengan serius dan menjadi orang sukses, dan nantinya coba meyakinkan orang tuaku. Kalau sudah diberi kesempatan, katanya tidak akan merasa kecewa, andaikan tidak berjodoh. Hubunganku dengannya kini memang sebagai teman baik. Aku tidak tahu nanti aku akan berjodoh dengan siapa...

Sungguh aku lelah menyendiri seperti ini. Dalam waktu senggangku, kadang aku merasakan sepi dan hampa.

Seandainya aku bisa menemukan seseorang yang mencintaiku dengan tulus, dan sebaliknya aku pun mencintainya... seperti untaian lirik lagu berikut ini.

Mencintaiku

Jauh sudah kujalani kisah cintaku yang penuh berduri di hati

Saat kuhancur dan rapuh ku tak yakin lagi cinta di dunia.. ini

Hari-hari kulalui tanpa kusadar ada yg basuh hatiku

Banyak yang inginkan dia

Dia yang terindah (*) hingga luluhkan hati

Yang tulus mencintaiku menyayangku

Memahami setiap nafasku

Saat ku yakin dia lah milikku

Sungguh engkau sempurnakan hidupku

Dan Tuhan masih menyayangi aku

Dia berikan untukku

Yang tulus mencintaiku menyayangku

Memahami setiap nafasku

Saat ku yakin dia lah milikku

Sungguh sempurnanya hidupku

Dan tak pernah kusadari

Sempurnanya hidupku

(Lirik lagu dari Band ‘Magneto’)



Ket :

(*) = perubahan dari pen. untuk kesesuaian, lirik yang sesungguhnya adalah ‘yang tercantik’. Mohon maaf bagi pencipta lagu ini, pen. tidak bermaksud untuk mengubah isi dari lagu tsb.

Sabtu, Januari 31, 2009

Catatan Akhir Januari: Akhir Kisah dan Awal yang Baru

Di bulan Januari yang beberapa jam lagi akan berlalu, ada kejadian-kejadian penting yang kualami..
Yang pertama,
akhir kisah cintaku
Kisah yang berakhir di Januari
Membuat ku teringat pada kutipan dari sebuah lagu:

berat bebanku..meninggalkanmu
separuh nafas jiwaku…. sirna
bukan salahmu…..apa dayaku
mungkin cinta sejati tak berpihak.. pada kita

kasihku..sampai disini kisah kita
jangan tangisi keadaannya
bukan karena kita berbeda
dengarkan dengarkan lagu… lagu ini
melodi rintihan hati ini
kisah kita berakhir di januari
selamat tinggal kisah sejatiku
oh….. pergilah……….

(Glenn Fredly – Januari)


Kisah itu berakhir, di pertengahan bulan ini.
Kisah itu berakhir, setelah selama satu tahun 2 bulan ku menjalin hubungan serius dengannya.
Sungguh berat untuk membuat keputusan ini.
Apalagi karena dia sungguh sangat baik. Laki-laki paling baik, paling perhatian, dan paling puitis yang pernah aku kenal.
Begitu beratnya, hingga aku pernah ‘menganulir’ keputusanku untuk ‘putus’ di bulan Juni yang telah lalu.
Namun kini aku tak ingin lagi menarik kembali kata-kataku.
Ada beberapa faktor penyebab mengapa aku harus membuat kisah ini berakhir. Namun yang paling utama adalah, karena aku tak dapat menerima dia apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Sejujurnya, aku sangat terpengaruh dengan pendapat ibu dan keluargaku tentang dirinya. Aku, yang selalu menurunkan tulisan bernada optimis di blog ini, menjadi sangat pesimis saat menghadapi persoalanku dengannya.
Aku menangis. Namun bukan karena putus dengannya.
Aku menangis karena ingat bahwa dia seakan tak punya lagi pegangan, tak punya lagi tujuan saat kukatakan bahwa inilah ‘akhir’ dari kisah kami.
Sudahlah... yang berakhir biarkanlah berakhir.

Yang tidak kalah penting, di bulan ini juga aku memulai kisah baru. Dengan kenalan baru. Aku yang memang sejak awal tak punya niat untuk main-main, menganggap bahwa perkenalanku ini juga suatu awal dari hubungan yang serius.
Mudah-mudahan yang ini benar-benar direstui kedua orang tuaku...

Di bulan Januari ini aku juga menetapkan langkahku, aku mempersiapkan keuangan untuk biaya kuliah semester pertama, yang jika tak ada halangan, akan dimulai bulan Pebruari mendatang.

Oh ya... temanku juga bertambah, berkat keikutsertaanku di Yahoo! Messenger.
Menambah teman=menyambungkan silaturrahim..

Rabu, Desember 31, 2008

Tahun Baru Semangat Baru!!

“Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari, untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Alloh-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan.”
(Al An’aam, 6:60)

Hari demi hari yang terlewati
Suka duka, tawa dan tangis yang pernah kulalui
seakan mewarnai hari-hari dalam hidupku
Mengingatkanku, bahwa semakin lama
‘jatah’ usiaku di dunia ini semakin berkurang,
Dan bukan waktunya lagi untuk bermalas-malasan

Besok, tahun akan berganti
Besok, tahun baru 2009
Tahun baru, bagiku berarti harapan baru
semangat baru
dalam menapaki kehidupanku

Kuingat kembali harapanku, di malam tahun baru 2008 yang lalu
Aku bersama kakak, berharap, di malam tahun baru berikutnya (2009),
kami tak lagi sendiri
Kami berharap, saat itu kami telah ditemani oleh pasangan sejiwa kami
Namun tampaknya, harapan itu, tak terkabul...
Kami belum dapat merealisasikan harapan untuk menikah di tahun 2008

Aku kembali menengadahkan kepalaku
menatap langit yang kian gelap
Malam ini ‘kan kembali kutegakkan harapku
Tak terpenuhinya keinginan di tahun 2008 bukan berarti akhir dari segalanya
Masih ada waktu untuk mewujudkan keinginan itu
bersama keinginanku yang lainnya
di tahun yang akan datang

Dan inilah... keinginanku di tahun 2009 :

- Menikah, tidak lebih dari kuartal pertama dari tahun ini;
- Memulai niat untuk kuliah yang sempat tertunda;
- Menekuni bisnis on-line dengan penuh kesungguhan.


Keinginan secara keseluruhan :
Menjalani kehidupan yang LEBIH BAIK daripada tahun 2008.

SEMANGAT....!!!


PS :
Ayo... buatlah juga resolusi/keinginanmu untuk tahun ini
Dan YAKINLAH kau akan dapat meraihnya!!!

Sabtu, Desember 27, 2008

Tentangku

Aku telah membuat beberapa tulisan, namun aku masih belum memberikan paparan tentang diriku. Sebagian dari data-dataku, memang ada pada profil di samping kanan ini... Namun itu belum secara jelas mencerminkan diriku.

Pada tulisan ini, kan kuceritakan mengenai diriku sendiri. Bukan untuk ‘narsis’, tetapi tujuannya adalah agar semua yang berkenan membaca tulisanku, dapat lebih mengenalku.

Keluargaku
Aku, terlahir di sebuah kota di Jawa Barat.
Aku, mempunyai dua orang kakak perempuan, dan dua orang adik laki-laki.
Jadi aku ini anak tengah...

Aku pernah mengajukan pertanyaan: ‘Gimana sih rasanya jadi anak tengah?” di Yahoo! Answers, sekedar untuk berbagi pengalaman.
Dan dari jawaban-jawaban yang kuperoleh, rata-rata, anak tengah itu adalah anak yang diandalkan dalam keluarga. Anak tengah sering disuruh untuk melakukan pekerjaan rumah oleh ortu, kakak-kakak, maupun adik-adiknya.
Ada manfaatnya juga lho... ‘disuruh-suruh’ seperti itu.

Manfaatnya :
Anak tengah menjadi anak yang mandiri dan cepat dewasa (dalam bersikap). Mengenai aku, sebetulnya aku masih merasa belum benar-benar mandiri dan dewasa. Masih ada sifat manja dan ketergantunganku pada ortu.
Selain itu, ‘posisinya’ yang ada di tengah-tengah, menjadikannya ‘bagian diplomasi’ dalam keluarga. Mendamaikan ortu dengan sodara-sodaranya, atau kakak dan adiknya.

Aku bersyukur terlahir di keluargaku. Meskipun keluarga kami tidak bisa dikatakan keluarga kaya dalam hal harta, namun kehidupan kami cukup bahagia.

Pendidikanku

Saat Sekolah Dasar dan SMP, aku, tergolong anak yang cukup baik dalam prestasi.
Namun, di SMA prestasiku benar-benar melorot, ini karena aku kurang pandai mengatur waktu belajar, kurang mampu bersaing dalam hal pelajaran, dengan murid-murid lain di sekolah yang tergolong favorit di kotaku itu.
Masih untung... aku lulus SMA dengan nilai STTB yang cukup.

Ortuku tak mengizinkanku untuk kuliah di kota lain.
Sehingga, aku kuliah di kota sendiri, dengan mengambil jurusan Manajemen Informatika, program studi D3 .
Saat kuliah, nilai-nilaiku tergolong sangat baik jika dibandingkan dengan mahasiswa lain.
Predikat ‘Lulusan Terbaik’ yang kuperoleh, sebenarnya tak membuatku terlalu bangga. Soalnya, mata kuliah (bahasa pemrograman, dll) yang kuperoleh selama perkuliahan ‘agak’ ketinggalan dengan perkembangan tuntutan zaman saat itu.

Setelah lulus kuliah, aku rajin mengajukan lamaran pekerjaan lewat pos. Ada juga lamaran secara langsung kuajukan ke institusi di kotaku (yang ini termasuk jarang).
Sambil terus melayangkan lamaran kerja, aku mencoba membuka usaha rental komputer di rumah sendiri.
Satu, dua tahun, berlalu, aku tak juga mendapatkan pekerjaan yang kuinginkan (pekerjaan kantoran).

Di tahun ketiga, yaitu tahun 2005, ayahku menyarankanku untuk mengisi waktu luangku, dengan mengikuti kuliah (lagi). Atau dengan mengambil kursus bahasa Inggris.
Beliau berkata, ada lembaga pendidikan guru Taman Kanak-kanak di kota kami, dengan waktu kuliah cukup singkat, hanya setengah tahun, siapa tahu saja aku berminat untuk mengikutinya.

Guru TK???
Selama ini, menjadi guru adalah sesuatu yang kuhindari. Guru dari jenjang manapun juga.
Bukan karena aku merendahkan pekerjaan tersebut. Sebaliknya, aku menjunjung tinggi dan menganggap bahwa menjadi guru adalah tugas yang mulia, membutuhkan profesionalisme yang tinggi. Seorang guru dituntut untuk menjadi tauladan bagi murid-muridnya.
Entah kenapa, aku selalu merasa menjadi guru adalah sesuatu yang berat, dan bahwa aku tak akan bisa menjalaninya. Apalagi, suaraku pelan, apa murid-muridku akan bisa mendengar suaraku?? (Ada-ada saja ya alasanku...)

Namun, aku introspeksi diri...
Aku adalah orang yang pendiam, serius, kurang dapat bergaul dengan orang lain.
Aku berpikir, jika aku mengikuti pendidikan Guru TK, siapa tahu saja...
Aku akan BERUBAH menjadi pribadi yang lebih periang, lebih supel, (lebih) mudah bergaul terutama dengan anak-anak.
Dan aku yakin ilmu yang akan kudapatkan tak akan sia-sia.
Seandainya saja aku tidak berhasil mendapat pekerjaan menjadi guru TK, toh aku masih dapat memanfaatkan pengetahuan yang kumiliki dengan menjadi ‘guru’ bagi anakku nanti...

Berawal dari tekad untuk BERUBAH itu, kuikuti kuliah di lembaga pendidikan itu.
Dan alhamdulillah... setelah lulus kuliah, (akhirnya) aku mendapatkan pekerjaan, sebagai guru TK.
Tahun demi tahun yang kulalui, dan perubahan yang kuharapkan telah terjadi. Memang sifat asliku yang pendiam masih ada. Namun, aku sekarang tidak terlalu serius dalam memandang hidup ini. Aku lebih menikmati hidup, suka bercanda, tentunya dalam batas yang wajar.

“Gembiralah dengan hidup ini karena hidup ini indah
Dan jadikanlah ia sebagai hamparan untuk setiap kebaikan.”

O ya, aku pernah menyebut-nyebut tentang ‘kuliah lagi’ dalam tulisanku.
Aku memang berniat untuk kuliah lagi, dengan mengambil jurusan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) program S1. Aku ingin memfokuskan diri sebagai seorang pendidik.

Tidak ada kata terlambat untuk belajar,
dan tidak ada kata ‘terlalu tua’ untuk kuliah lagi..!!!

Meskipun aku tak pernah bercita-cita menjadi guru,
namun aku memilih profesi itu menjadi jalanku, karena aku telah dapat menangkap makna dari kata-kata ini:

“Berapa banyak nikmat yang tak dapat dipancing dengan mensyukurinya kepada Allah
Ternyata bersembunyi di balik hal-hal yang tidak disukai.”

“Banyak perkara yang engkau hindari
ternyata mendatangkan perkara yang engkau harapkan.”

Kehidupan Pribadiku
Yang pernah membaca tulisanku yang lalu (Lihat : “Sebuah Tulisan tentang Cinta), pasti sudah dapat memperkirakan tentang kehidupan cintaku... Aku memang telah memiliki seseorang yang mencintaiku dan ingin menikahiku. Namun kami masih belum dapat bersatu, karena beberapa kendala.
Akan tiba saatnya nanti, aku menjalani hidup baru dengan orang yang tepat, apakah dengan dia, atau orang lain. Yang jelas, masih butuh waktu untuk dapat mencapai saat itu.

Kamis, Desember 18, 2008

Sekilas tentang Uang Panas

Dua hari yang lalu, sekitar jam 19.00 WIB, aku mendapatkan informasi lewat SMS, bahwa user ID-ku telah aktif. Jadi aku sudah dapat men-download e-book yang kupesan sebelumnya.
Namun, karena keterbatasan waktu yang kuluangkan, aku baru meng-unzip file itu kemarin siang. Itupun baru kubaca satu bab, yaitu bab pendahuluan.

Sebelum ku memulai membaca dan mempraktekkan ilmu yang kudapat dari e-book tersebut, ingin kuceritakan dulu mengapa aku berminat untuk berbisnis on-line.

Hal ini bermula ketika aku melihat iklan baris di internet, mengenai ‘lowongan kerja di rumah’. Didorong oleh rasa penasaran, aku klik iklan itu.
Jadi, inilah sebab pertama mengapa aku berbisnis on-line, yaitu:
Penasaran.
Kemudian sebab kedua adalah:
Aku membutuhkan penghasilan tambahan, selain yang kudapatkan dari pekerjaan yang kutekuni sekarang ini.

Ternyata iklan tadi menghubungkanku ke situs “uangpanas.com”. Agak mengernyit juga dahiku membaca kalimat ‘uangpanas’. “Jangan-jangan uang yang gak halal”, pikirku.

Dari penjelasan yang kubaca, ‘uang panas’ bukan berarti uang yang gak halal. Sebetulnya kata-kata ‘uang panas’ lebih mudah diingat dan lebih menarik perhatian.

Selain itu kata-kata ini adalah untuk menekankan bahwa sebetulnya kita bisa mendapatkan uang/penghasilan besar dari berbisnis on-line, bahkan lebih besar daripada pekerjaan biasa.
Sesuai namanya, bisnis on-line menggunakan koneksi melalui internet. Ini berbeda dari bisnis/pekerjaan off-line, yang tanpa memanfaatkan koneksi internet, dan menghabiskan waktu dari pagi hingga sore.

Disebutkan, ada beberapa jenis bisnis on-line. Akan dijelaskan secara lebih terperinci jika membeli ‘e-book’ panduannya. Aku pikir-pikir dulu sebelum memutuskan untuk membelinya, lagipula aku ingin tahu lebih jauh mengenai bisnis on-line.

Makanya aku pun minta diberi informasi (free) lebih dulu mengenai gambaran bisnis tersebut.
Selama kurang lebih satu bulan, aku dikirimi e-mail mengenai bisnis on-line.
Dan.. akhirnya kupesan juga e-booknya.

Jadi jika esok, lusa, atau suatu saat, kamu :
lowongan kerja di rumah
Dengan begitu, kamu akan tahu bagaimana caranya mendapatkan penghasilan tambahan atau mengatasi kesulitan keuangan dengan bisnis on-line.
Sebagai awal, kamu bisa mendapatkan informasi (free) dengan mencantumkan nama dan alamat e-mailmu.