Senin, Desember 28, 2009

Tahun Baru Islam – Selalu Pertahankan Semangat

Dalam kalender Masehi, tahun 2010 akan tiba 3 hari lagi. Namun, bagi umat Islam, tahun baru datang lebih awal lagi.
Tahun baru Hijriyah, 1 Muharram 1431 H, bertepatan dengan tanggal 18 Desember 2009 beberapa hari yang lalu. Tahun baru Islam pun selayaknya kita peringati kedatangannya dan kita maknai keberadaannya seperti juga Tahun Baru Masehi.
Telah banyak yang terjadi di tahun 1430 H… Dan coba kita mengingat-ingat…, tentu ada harapan atau target yang ingin kita capai di tahun kemarin.
Ada target yang sudah tercapai, ada juga yang belum.
Yang belum tercapai. Misalnya :
- Pekerjaan/karir masih belum mapan;
- Penghasilan yang didapat, masih belum ada perubahan;
- Belum mempunyai pasangan (atau masih Lajang).
Nah, point yang ketiga itu, yang bagi seorang perempuan seusiaku membuat resah.
Kalau aku tengok di facebook, teman-temanku banyak yang pasang foto suami/istrinya, atau anaknya, dengan ekspresi kegembiraan, sedangkan aku… msh narsis sendiri… hiks.
Namun tak ada gunanya ku berkeluh kesah, apalagi tahun baru telah ada di depanku.
Harus kusadari bahwa : “Tercapai atau belum tercapainya target ku di tahun ini, tetap tidak menghalangi ku untuk TETAP BERSYUKUR, karena telah diberikan-Nya kesempatan menjalani hari demi hari sampai saat ini.”
Aku berharap semua orang yang masih berstatus lajang sepertiku juga sama-sama berpikir positif, tidak patah semangat dalam pencariannya, menemukan pendamping hidup
Untunglah aku teringat kata-kata penyemangat dari sahabatku. Sungguh, seandainya tanpa itu, aku mungkin jadi bersedih karena kenyataan yg kuhadapi.
Buat siapa saja yang membaca tulisanku kali ini, kusertakan kata-kata yang kudapat dari sahabatku, semoga dapat jadi penyemangat :
* “Semoga cepat nikah dengan suami yang sholeh,mapan, memberi kebahagiaan dunia akhirat.”
* “Semoga diberikan keberkahan, kebahagiaan, keselamatan, perlindungan dari Alloh SWT, dipertemukan dengan jodoh yang shaleh, di saat yang paling tepat + ridho-Nya. Amiin.” (From 3, thanks yaa,  )
“Bagaimanapun lelahnya pencarian ini ingat di dunia tak ada yang abadi semua psti ada akhirnya, mungkin Alloh SWT akan memberikan yang terbaik bagi kamu, sebab Alloh yang paling tau yang terbaik ‘tuk hambanya, Bersabarlah.” (From Op, thanks  )
Kubaca sebuah ayat dari Kalam Illahi,
“…Dan Alloh menjadikan bagi kamu jodoh-jodoh dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari jodoh-jodoh kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik2.” (QS An Nahl 16:72)
Jelaslah…, bahwa Alloh telah menyediakan jodoh-jodoh bagi kita. Kita pasti akan memperoleh jodoh, satu orang saja sudah mencukupi dari beberapa jodoh itu.
Andaikan tidak bertemu di dunia, pasti akan bertemu di akhirat, tapi tentu saja kita berharap agar Dia segera mempertemukan dengan jodoh kita saat kita masih di dunia. Alloh Maha Penyayang.. “La ilaha illa huwar rahmanir rahhiim.. “, “Innallaha kana bikum rahima.”
Terakhir, dan yang tanpa letih ku ulangi :.. SEMANGAT !

Senin, November 02, 2009

Bersiap Menjalani Keseharian tanpa Sahabatku


Tahun 2009 akan berakhir 2 bulan lagi. Dan di akhir tahun nanti, aku harus menerima kenyataan yang membuatku merasa kehilangan sejak sekarang, padahal belum terjadi. Sahabatku, teman kerjaku, yang selama hampir 5 tahun bersama-sama, akan pindah di akhir Desember, untuk tinggal bersama suaminya di kota lain. Aku mencoba menutupi perasaan sedihku. Aku ingin menunjukkan, bahwa aku turut senang karena dia akan mendampingi suaminya, setelah 2 tahun lamanya tinggal berjauhan, dan hanya bertemu setiap minggu.

Aku berharap, semoga Alloh memberikan jalan yang terbaik bagi sahabatku, dan aku. Agar dia merasa bahagia, dan aku pun bahagia. Andaikan dia jadi pindah, semoga Alloh memberikan kemampuan, dan kesanggupan bagiku untuk menjadi guru yang lebih profesional, meskipun tanpa kehadirannya. Diantara persiapan yang kulakukan untuk menjadi guru yang lebih baik, adalah, menguasai ide pokok/tema yang akan diterima oleh murid setiap harinya. Sehingga jika aku hanya ditemani oleh Kepala Sekolah pun, aku bisa menangani murid tanpa kesulitan berarti.

Dan harapanku yang lain, semoga aku pun mendapatkan hal yang lebih baik untuk pekerjaan, dan kehidupan pribadiku – dengan kata lain, aku segera mendapatkan pendamping. Satu persatu temanku meninggalkan kota ini, tinggal bersama suaminya di kota lain. Aku pun ingin punya suami yang bisa tinggal bersamaku, tidak berjauhan. Yah... bagaimanapun, kehidupan harus terus berjalan.. Dan aku pasti akan tetap semangat!!!

Dan inilah ungkapan hati untuk sahabat-sahabatku, baik yang ada bersamaku, maupun yang saat ini berada jauh denganku.

Sahabat

Dia menyediakan bahunya

untukku bersandar

Dia yang mengulurkan tangan

untukku berpegangan

Dia yang setia menemaniku

menjalani hari demi hari

Yang selalu ada

saat aku membutuhkannya

Dia yang ikut merasakan

di setiap sedih dan bahagiaku

Dia yang tak pernah lelah mengingatkanku

saat ku salah atau terlupa

Dialah sahabatku

aku menyayanginya

walau ku tak pernah ungkapkan

rasa terima kasihku setiap saat

namun dia pasti tahu

betapa aku peduli padanya

betapa aku dan ingin melihatnya tersenyum bahagia

“Sahabatku..

Walaupun kau tak lagi bersamaku

Namun ku tak akan lupa mendo’akan

agar kau mendapat kebahagiaan

Jarak dan waktu boleh memisahkan

Namun pertalian antara kita takkan terputus begitu saja

Kuharap kau mendapatkan yang terbaik

dalam kehidupanmu...”


Hi! I’m Back..!

Sudah cukup lama aku tak membuat tulisan di blog ini. Karena cukup lama aku tak on-line. Coba hidup tanpa internet... Ketika kulihat alamat e-mailku, sudah ga aktif..!! Aku memang bisa mengaktifkannya kembali, namun semua inbox dan outbox-nya terhapus.

“Kembali”nya aku, selain untuk mengecek alamat e-mail, juga untuk gabung di facebook. Yang terutama ‘sih, karena rasa kangenku berselancar di dunia maya. Seorang sahabat menyarankan untuk gabung di facebook. Untuk memperluas pergaulan, nambah teman... dan katanya “bertemu” teman-teman lama. Sebetulnya aku agak enggan, tapi aku mencobanya. Keenggananku itu, karena aku menganggap, biasanya ABG yang demam facebook-an. Memang itu tidak benar, siapapun bisa, gabung di facebook. Tidak peduli siapa dia, berapa usianya, pekerjaannya apa, dll. Aku tahu keikutsertaanku itu telat, namun kurasa lebih baik daripada tidak ikut sama sekali. Dulu aku pernah chatting di Y!M, sebelum facebook mulai nge-trend. Hanya untuk mengisi kekosongan waktu...

Evaluasi Target

Tulisanku yang sebelumnya (“Tahun Baru Semangat Baru!!”), adalah tentang targetku di tahun ini. Kini aku meng-evaluasi targetku itu.

Pekerjaan, masih kutekuni. Tentang bisnis on-line.. aku tidak meneruskan menekuninya . Kemudian tentang kuliah.. aku batal kuliah tahun ini. Tentang pasangan hidup, belum mendapatkan yang pasti. Sejak tulisanku yang terakhir (bulan Februari), aku telah berkenalan dengan 4 orang laki-laki. Satu orang diantaranya kini telah menikah dengan orang lain, yang dikenalnya setelah dia datang ke kotaku untuk ketemuan denganku... Dan selebihnya, masih belum ada kepastian, hanya aku masih tetap berkomunikasi dengan mereka.

Seorang lelaki yang pernah sangat dekat denganku namun hubungan kami telah kandas karena tak mendapat restu orang tua (tulisanku “Catatan Akhir Januari..”), meminta untuk tetap diberikan kesempatan menjadi pendampingku, ingin terus berusaha. Dia ingin menekuni pekerjaan dengan serius dan menjadi orang sukses, dan nantinya coba meyakinkan orang tuaku. Kalau sudah diberi kesempatan, katanya tidak akan merasa kecewa, andaikan tidak berjodoh. Hubunganku dengannya kini memang sebagai teman baik. Aku tidak tahu nanti aku akan berjodoh dengan siapa...

Sungguh aku lelah menyendiri seperti ini. Dalam waktu senggangku, kadang aku merasakan sepi dan hampa.

Seandainya aku bisa menemukan seseorang yang mencintaiku dengan tulus, dan sebaliknya aku pun mencintainya... seperti untaian lirik lagu berikut ini.

Mencintaiku

Jauh sudah kujalani kisah cintaku yang penuh berduri di hati

Saat kuhancur dan rapuh ku tak yakin lagi cinta di dunia.. ini

Hari-hari kulalui tanpa kusadar ada yg basuh hatiku

Banyak yang inginkan dia

Dia yang terindah (*) hingga luluhkan hati

Yang tulus mencintaiku menyayangku

Memahami setiap nafasku

Saat ku yakin dia lah milikku

Sungguh engkau sempurnakan hidupku

Dan Tuhan masih menyayangi aku

Dia berikan untukku

Yang tulus mencintaiku menyayangku

Memahami setiap nafasku

Saat ku yakin dia lah milikku

Sungguh sempurnanya hidupku

Dan tak pernah kusadari

Sempurnanya hidupku

(Lirik lagu dari Band ‘Magneto’)



Ket :

(*) = perubahan dari pen. untuk kesesuaian, lirik yang sesungguhnya adalah ‘yang tercantik’. Mohon maaf bagi pencipta lagu ini, pen. tidak bermaksud untuk mengubah isi dari lagu tsb.

Sabtu, Januari 31, 2009

Catatan Akhir Januari: Akhir Kisah dan Awal yang Baru

Di bulan Januari yang beberapa jam lagi akan berlalu, ada kejadian-kejadian penting yang kualami..
Yang pertama,
akhir kisah cintaku
Kisah yang berakhir di Januari
Membuat ku teringat pada kutipan dari sebuah lagu:

berat bebanku..meninggalkanmu
separuh nafas jiwaku…. sirna
bukan salahmu…..apa dayaku
mungkin cinta sejati tak berpihak.. pada kita

kasihku..sampai disini kisah kita
jangan tangisi keadaannya
bukan karena kita berbeda
dengarkan dengarkan lagu… lagu ini
melodi rintihan hati ini
kisah kita berakhir di januari
selamat tinggal kisah sejatiku
oh….. pergilah……….

(Glenn Fredly – Januari)


Kisah itu berakhir, di pertengahan bulan ini.
Kisah itu berakhir, setelah selama satu tahun 2 bulan ku menjalin hubungan serius dengannya.
Sungguh berat untuk membuat keputusan ini.
Apalagi karena dia sungguh sangat baik. Laki-laki paling baik, paling perhatian, dan paling puitis yang pernah aku kenal.
Begitu beratnya, hingga aku pernah ‘menganulir’ keputusanku untuk ‘putus’ di bulan Juni yang telah lalu.
Namun kini aku tak ingin lagi menarik kembali kata-kataku.
Ada beberapa faktor penyebab mengapa aku harus membuat kisah ini berakhir. Namun yang paling utama adalah, karena aku tak dapat menerima dia apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Sejujurnya, aku sangat terpengaruh dengan pendapat ibu dan keluargaku tentang dirinya. Aku, yang selalu menurunkan tulisan bernada optimis di blog ini, menjadi sangat pesimis saat menghadapi persoalanku dengannya.
Aku menangis. Namun bukan karena putus dengannya.
Aku menangis karena ingat bahwa dia seakan tak punya lagi pegangan, tak punya lagi tujuan saat kukatakan bahwa inilah ‘akhir’ dari kisah kami.
Sudahlah... yang berakhir biarkanlah berakhir.

Yang tidak kalah penting, di bulan ini juga aku memulai kisah baru. Dengan kenalan baru. Aku yang memang sejak awal tak punya niat untuk main-main, menganggap bahwa perkenalanku ini juga suatu awal dari hubungan yang serius.
Mudah-mudahan yang ini benar-benar direstui kedua orang tuaku...

Di bulan Januari ini aku juga menetapkan langkahku, aku mempersiapkan keuangan untuk biaya kuliah semester pertama, yang jika tak ada halangan, akan dimulai bulan Pebruari mendatang.

Oh ya... temanku juga bertambah, berkat keikutsertaanku di Yahoo! Messenger.
Menambah teman=menyambungkan silaturrahim..