Rabu, Desember 31, 2008

Tahun Baru Semangat Baru!!

“Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari, untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Alloh-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan.”
(Al An’aam, 6:60)

Hari demi hari yang terlewati
Suka duka, tawa dan tangis yang pernah kulalui
seakan mewarnai hari-hari dalam hidupku
Mengingatkanku, bahwa semakin lama
‘jatah’ usiaku di dunia ini semakin berkurang,
Dan bukan waktunya lagi untuk bermalas-malasan

Besok, tahun akan berganti
Besok, tahun baru 2009
Tahun baru, bagiku berarti harapan baru
semangat baru
dalam menapaki kehidupanku

Kuingat kembali harapanku, di malam tahun baru 2008 yang lalu
Aku bersama kakak, berharap, di malam tahun baru berikutnya (2009),
kami tak lagi sendiri
Kami berharap, saat itu kami telah ditemani oleh pasangan sejiwa kami
Namun tampaknya, harapan itu, tak terkabul...
Kami belum dapat merealisasikan harapan untuk menikah di tahun 2008

Aku kembali menengadahkan kepalaku
menatap langit yang kian gelap
Malam ini ‘kan kembali kutegakkan harapku
Tak terpenuhinya keinginan di tahun 2008 bukan berarti akhir dari segalanya
Masih ada waktu untuk mewujudkan keinginan itu
bersama keinginanku yang lainnya
di tahun yang akan datang

Dan inilah... keinginanku di tahun 2009 :

- Menikah, tidak lebih dari kuartal pertama dari tahun ini;
- Memulai niat untuk kuliah yang sempat tertunda;
- Menekuni bisnis on-line dengan penuh kesungguhan.


Keinginan secara keseluruhan :
Menjalani kehidupan yang LEBIH BAIK daripada tahun 2008.

SEMANGAT....!!!


PS :
Ayo... buatlah juga resolusi/keinginanmu untuk tahun ini
Dan YAKINLAH kau akan dapat meraihnya!!!

Sabtu, Desember 27, 2008

Tentangku

Aku telah membuat beberapa tulisan, namun aku masih belum memberikan paparan tentang diriku. Sebagian dari data-dataku, memang ada pada profil di samping kanan ini... Namun itu belum secara jelas mencerminkan diriku.

Pada tulisan ini, kan kuceritakan mengenai diriku sendiri. Bukan untuk ‘narsis’, tetapi tujuannya adalah agar semua yang berkenan membaca tulisanku, dapat lebih mengenalku.

Keluargaku
Aku, terlahir di sebuah kota di Jawa Barat.
Aku, mempunyai dua orang kakak perempuan, dan dua orang adik laki-laki.
Jadi aku ini anak tengah...

Aku pernah mengajukan pertanyaan: ‘Gimana sih rasanya jadi anak tengah?” di Yahoo! Answers, sekedar untuk berbagi pengalaman.
Dan dari jawaban-jawaban yang kuperoleh, rata-rata, anak tengah itu adalah anak yang diandalkan dalam keluarga. Anak tengah sering disuruh untuk melakukan pekerjaan rumah oleh ortu, kakak-kakak, maupun adik-adiknya.
Ada manfaatnya juga lho... ‘disuruh-suruh’ seperti itu.

Manfaatnya :
Anak tengah menjadi anak yang mandiri dan cepat dewasa (dalam bersikap). Mengenai aku, sebetulnya aku masih merasa belum benar-benar mandiri dan dewasa. Masih ada sifat manja dan ketergantunganku pada ortu.
Selain itu, ‘posisinya’ yang ada di tengah-tengah, menjadikannya ‘bagian diplomasi’ dalam keluarga. Mendamaikan ortu dengan sodara-sodaranya, atau kakak dan adiknya.

Aku bersyukur terlahir di keluargaku. Meskipun keluarga kami tidak bisa dikatakan keluarga kaya dalam hal harta, namun kehidupan kami cukup bahagia.

Pendidikanku

Saat Sekolah Dasar dan SMP, aku, tergolong anak yang cukup baik dalam prestasi.
Namun, di SMA prestasiku benar-benar melorot, ini karena aku kurang pandai mengatur waktu belajar, kurang mampu bersaing dalam hal pelajaran, dengan murid-murid lain di sekolah yang tergolong favorit di kotaku itu.
Masih untung... aku lulus SMA dengan nilai STTB yang cukup.

Ortuku tak mengizinkanku untuk kuliah di kota lain.
Sehingga, aku kuliah di kota sendiri, dengan mengambil jurusan Manajemen Informatika, program studi D3 .
Saat kuliah, nilai-nilaiku tergolong sangat baik jika dibandingkan dengan mahasiswa lain.
Predikat ‘Lulusan Terbaik’ yang kuperoleh, sebenarnya tak membuatku terlalu bangga. Soalnya, mata kuliah (bahasa pemrograman, dll) yang kuperoleh selama perkuliahan ‘agak’ ketinggalan dengan perkembangan tuntutan zaman saat itu.

Setelah lulus kuliah, aku rajin mengajukan lamaran pekerjaan lewat pos. Ada juga lamaran secara langsung kuajukan ke institusi di kotaku (yang ini termasuk jarang).
Sambil terus melayangkan lamaran kerja, aku mencoba membuka usaha rental komputer di rumah sendiri.
Satu, dua tahun, berlalu, aku tak juga mendapatkan pekerjaan yang kuinginkan (pekerjaan kantoran).

Di tahun ketiga, yaitu tahun 2005, ayahku menyarankanku untuk mengisi waktu luangku, dengan mengikuti kuliah (lagi). Atau dengan mengambil kursus bahasa Inggris.
Beliau berkata, ada lembaga pendidikan guru Taman Kanak-kanak di kota kami, dengan waktu kuliah cukup singkat, hanya setengah tahun, siapa tahu saja aku berminat untuk mengikutinya.

Guru TK???
Selama ini, menjadi guru adalah sesuatu yang kuhindari. Guru dari jenjang manapun juga.
Bukan karena aku merendahkan pekerjaan tersebut. Sebaliknya, aku menjunjung tinggi dan menganggap bahwa menjadi guru adalah tugas yang mulia, membutuhkan profesionalisme yang tinggi. Seorang guru dituntut untuk menjadi tauladan bagi murid-muridnya.
Entah kenapa, aku selalu merasa menjadi guru adalah sesuatu yang berat, dan bahwa aku tak akan bisa menjalaninya. Apalagi, suaraku pelan, apa murid-muridku akan bisa mendengar suaraku?? (Ada-ada saja ya alasanku...)

Namun, aku introspeksi diri...
Aku adalah orang yang pendiam, serius, kurang dapat bergaul dengan orang lain.
Aku berpikir, jika aku mengikuti pendidikan Guru TK, siapa tahu saja...
Aku akan BERUBAH menjadi pribadi yang lebih periang, lebih supel, (lebih) mudah bergaul terutama dengan anak-anak.
Dan aku yakin ilmu yang akan kudapatkan tak akan sia-sia.
Seandainya saja aku tidak berhasil mendapat pekerjaan menjadi guru TK, toh aku masih dapat memanfaatkan pengetahuan yang kumiliki dengan menjadi ‘guru’ bagi anakku nanti...

Berawal dari tekad untuk BERUBAH itu, kuikuti kuliah di lembaga pendidikan itu.
Dan alhamdulillah... setelah lulus kuliah, (akhirnya) aku mendapatkan pekerjaan, sebagai guru TK.
Tahun demi tahun yang kulalui, dan perubahan yang kuharapkan telah terjadi. Memang sifat asliku yang pendiam masih ada. Namun, aku sekarang tidak terlalu serius dalam memandang hidup ini. Aku lebih menikmati hidup, suka bercanda, tentunya dalam batas yang wajar.

“Gembiralah dengan hidup ini karena hidup ini indah
Dan jadikanlah ia sebagai hamparan untuk setiap kebaikan.”

O ya, aku pernah menyebut-nyebut tentang ‘kuliah lagi’ dalam tulisanku.
Aku memang berniat untuk kuliah lagi, dengan mengambil jurusan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) program S1. Aku ingin memfokuskan diri sebagai seorang pendidik.

Tidak ada kata terlambat untuk belajar,
dan tidak ada kata ‘terlalu tua’ untuk kuliah lagi..!!!

Meskipun aku tak pernah bercita-cita menjadi guru,
namun aku memilih profesi itu menjadi jalanku, karena aku telah dapat menangkap makna dari kata-kata ini:

“Berapa banyak nikmat yang tak dapat dipancing dengan mensyukurinya kepada Allah
Ternyata bersembunyi di balik hal-hal yang tidak disukai.”

“Banyak perkara yang engkau hindari
ternyata mendatangkan perkara yang engkau harapkan.”

Kehidupan Pribadiku
Yang pernah membaca tulisanku yang lalu (Lihat : “Sebuah Tulisan tentang Cinta), pasti sudah dapat memperkirakan tentang kehidupan cintaku... Aku memang telah memiliki seseorang yang mencintaiku dan ingin menikahiku. Namun kami masih belum dapat bersatu, karena beberapa kendala.
Akan tiba saatnya nanti, aku menjalani hidup baru dengan orang yang tepat, apakah dengan dia, atau orang lain. Yang jelas, masih butuh waktu untuk dapat mencapai saat itu.

Kamis, Desember 18, 2008

Sekilas tentang Uang Panas

Dua hari yang lalu, sekitar jam 19.00 WIB, aku mendapatkan informasi lewat SMS, bahwa user ID-ku telah aktif. Jadi aku sudah dapat men-download e-book yang kupesan sebelumnya.
Namun, karena keterbatasan waktu yang kuluangkan, aku baru meng-unzip file itu kemarin siang. Itupun baru kubaca satu bab, yaitu bab pendahuluan.

Sebelum ku memulai membaca dan mempraktekkan ilmu yang kudapat dari e-book tersebut, ingin kuceritakan dulu mengapa aku berminat untuk berbisnis on-line.

Hal ini bermula ketika aku melihat iklan baris di internet, mengenai ‘lowongan kerja di rumah’. Didorong oleh rasa penasaran, aku klik iklan itu.
Jadi, inilah sebab pertama mengapa aku berbisnis on-line, yaitu:
Penasaran.
Kemudian sebab kedua adalah:
Aku membutuhkan penghasilan tambahan, selain yang kudapatkan dari pekerjaan yang kutekuni sekarang ini.

Ternyata iklan tadi menghubungkanku ke situs “uangpanas.com”. Agak mengernyit juga dahiku membaca kalimat ‘uangpanas’. “Jangan-jangan uang yang gak halal”, pikirku.

Dari penjelasan yang kubaca, ‘uang panas’ bukan berarti uang yang gak halal. Sebetulnya kata-kata ‘uang panas’ lebih mudah diingat dan lebih menarik perhatian.

Selain itu kata-kata ini adalah untuk menekankan bahwa sebetulnya kita bisa mendapatkan uang/penghasilan besar dari berbisnis on-line, bahkan lebih besar daripada pekerjaan biasa.
Sesuai namanya, bisnis on-line menggunakan koneksi melalui internet. Ini berbeda dari bisnis/pekerjaan off-line, yang tanpa memanfaatkan koneksi internet, dan menghabiskan waktu dari pagi hingga sore.

Disebutkan, ada beberapa jenis bisnis on-line. Akan dijelaskan secara lebih terperinci jika membeli ‘e-book’ panduannya. Aku pikir-pikir dulu sebelum memutuskan untuk membelinya, lagipula aku ingin tahu lebih jauh mengenai bisnis on-line.

Makanya aku pun minta diberi informasi (free) lebih dulu mengenai gambaran bisnis tersebut.
Selama kurang lebih satu bulan, aku dikirimi e-mail mengenai bisnis on-line.
Dan.. akhirnya kupesan juga e-booknya.

Jadi jika esok, lusa, atau suatu saat, kamu :
lowongan kerja di rumah
Dengan begitu, kamu akan tahu bagaimana caranya mendapatkan penghasilan tambahan atau mengatasi kesulitan keuangan dengan bisnis on-line.
Sebagai awal, kamu bisa mendapatkan informasi (free) dengan mencantumkan nama dan alamat e-mailmu.

Selasa, Desember 16, 2008

Sebuah Perubahan

“..Harus kita sadari
perubahan tak datang sendiri
Kita yang memulainya
Langkahkan kakimu jangan ragu
Tak pernah menyerah
Berubahlah untuk maju...”


Itulah kutipan jingle iklan televisi, dari sebuah produk susu. Yang penting bukan apa nama produknya, tapi makna dari kalimat dalam lirik jingle tersebut.
Lirik yang memberi semangat, supaya kita mau berubah, mau melakukan perubahan, demi sebuah kemajuan.

Sebuah seminar yang kuikuti pada tanggal 11 September 2008 lalu, memberikanku semangat untuk berani bermimpi, berani bercita-cita.
Pembicara pada seminar itu, meminta semua peserta untuk memikirkan tentang keadaan mereka 5 tahun ke depan. Inilah sebagian dari kutipannya :
“...Lima tahun ke depan akan jadi apa kita?
Jangan takut untuk bermimpi...
Kemudian berusahalah dengan maksimal untuk meraihnya, disertai dengan do’a, dan tetap berbaik sangka (ber-husnuzhon) pada Sang Pencipta.
“Alloh sesuai dengan persangkaan hamba-Nya.”
Ingatlah bahwa :
- When we pray to Alloh, what will we get?
- When Alloh says ‘YES’, Alloh gives you ‘WHAT YOU WANT’;
- When Alloh says ‘NO’, Alloh gives you ‘BETTER’, and
- When Alloh says ‘WAIT’, Alloh gives you ‘BEST’.

Jadi janganlah berputus asa, jika setelah berusaha ternyata belum mendapatkan apa yang kita inginkan.
Sebab boleh jadi, Alloh telah menyiapkan rencana untuk kita. Mungkin Alloh akan memberikan kita yang LEBIH BAIK daripada hal tersebut. Atau jika kita mau menunggu dengan sabar, boleh jadi kita akan mendapatkan yang TERBAIK.”

Karena itulah, maka aku memberanikan diri untuk menetapkan cita-citaku...


Lima tahun yang akan datang, aku pasti:
- Telah lulus kuliah dari Jurusan PAUD;
- Setelah lulus, aku mempunyai kesempatan yang besar untuk menjadi CPNS;
- Telah menikah, dan (setidaknya) mempunyai seorang anak;
- Telah meraih ‘kesuksesan’.

Mengenai kata ‘kesuksesan’ yang kusebutkan, aku akan coba meraihnya dengan cara memulai bisnis on-line.
Setelah lama kurang lebih satu bulan aku mendapatkan e-mail gratis mengenai gambaran bisnis on-line, kemarin aku memutuskan untuk order e-book panduannya dari uangpanas.com sebagai salah satu jalan untuk mengikuti bisnis ini.
Hari ini, aku mentransfer uangnya. Aku menunggu saat dimana aku bisa men-download e-book tersebut.

Di tulisanku yang akan datang, Insya Alloh aku akan menceritakan bagaimana sampai aku mau bergabung dengan uangpanas.com.

Senin, Desember 08, 2008

Sebuah Tulisan Tentang Cinta

Cukup lama juga aku tak meng-update blog-ku. Aku sering internetan, tapi tak juga nengok ke blogspot. Dan.. akhirnya aku tambah juga isi blog-ku dengan tulisan baru.
Beginilah ketika seorang manusia yang terbiasa menggunakan logika daripada perasaan, jika mencoba bicara cinta. Terbata-bata.. merangkai kata.
Karena kekakuanku dalam menjalin kata demi kata, ku tuliskan pula petikan dari sebuah buku yang sangat menginspirasiku, untuk membantuku...
Didasari kejujuran, yang datang dari hati, inilah ungkapan cinta dan kekagumanku ...

Cintaku Pada Pemilik Jiwa dan Ragaku

Untaian Kata untuk Sang Pencipta

Andaikan diriku bisa seperti yang lain
Yang Kau sayang,
yang Kau
rindukan,
yang Kau cintai
*Aku lemah, tanpa-Mu aku lelah
Aku sungguh
tak berdaya
Tolongku.. tolongku... Ya Alloh

Setiap air mataku
mengalir
Alloh.. aku lemah dan tak berarti
Setiap derai tangis
membasahi

Alloh.. jgn tinggalkan aku lagi
Aku sayang Alloh, aku
rindu Alloh, aku cinta Alloh

(‘Aku Cinta Alloh’ –
Wali)

“Selama Engkau senang
aku tak peduli dengan hidup ini
meskipun terasa pahit
dan aku tak peduli selama Engkau ridha
meskipun
semua manusia marah

Kalau saja hubungan antara aku dan Engkau tetap
hangat
Aku tak peduli meskipun hubungan antara aku dan semua manusia menjadi
rusak

Manakala hati ini menjadi keras dan semua jalanku terasa
sempit
Kujadikan harapanku kepada ampunan-Mu sebagai tangga keselamatan,”
(*)

Ampuni aku yang mendekat pada Mu hanya saat aku terhimpit beban
dunia
Sering kuabaikan seruan untuk memuja Mu
demi urusan lain yang
kuanggap penting
Padahal seharusnya Kau lah yang paling berhak atas seluruh
waktuku
Atas setiap nafas yang kuhirup hingga akhir kehidupanku
Karena Kau
lah pemilik ku, paling berhak atas taatnya jiwa dan ragaku pada-Mu ...

Tuhanku... semoga aku termasuk yang merasakan arti kebahagiaan yang sesungguhnya, kebahagiaaan merasakan cintamu, dan kebahagiaan iman.
“...Kebahagiaan seorang mukmin adalah dengan cinta kepada Allah. Tiada yang dapat merasakan citranya, kecuali hanya orang mukmin yang benar yaitu mereka yang tidak mau menerima ganti selainnya.”

(*) : dikutip dari buku 'Jadilah Anda Wanita Paling Bahagia'


Cintaku Pada Orang yang Paling Berhak untuk Dicintai

Siapakah orang yang harus paling dicintai, yang lebih berhak atas cinta kita daripada semua orang?
Dialah kekasih Alloh SWT, Rasulullah Muhammad SAW, yang telah menyelamatkan kita dari kesesatan, yang sangat mencintai kita (umatnya) hingga akhir hidupnya...
Bukti kecintaan kita adalah dengan mengerjakan semua yang diperintahkan oleh Nabi SAW dan menjauhi semua hal yang dilarang olehnya. Selayaknya perasaan cinta kita mula-mula ditujukan kepada Allah SWT, kemudian kepadanya.
Kuakui, aku lebih banyak lupa, daripada ingatnya pada Rasululullah...
Aku mencoba membuktikan kecintaanku dengan berusaha mencontoh hal-hal yang dianjurkannya. Berusaha... terus berusaha...

Cintaku Pada Seorang yang Mencintaiku

Yang kumaksud adalah kekasihku (?)
Aku sendiri heran, kenapa bisa ada orang yang begitu mencintaiku, sampe begitu ngototnya ingin menjadikanku teman hidupnya, dan ga mau mencari cewek lain lagi selain aku.
Dia pernah ungkapkan, “Tak ada yang lebih berharga di dunia ini setelah orang tua selain kau. Tanpamu, hidupku serasa hampa dan tak berarti apa-apa. Engkau adalah hidupku setelah Sang Pencipta dan ortu.”
Dan pernah pula, saat aku terkena musibah, dia ungkapkan kekhawatirannya (yang kupikir sungguh berlebihan..): “Aku takut kalau kamu sampe kenapa-napa. Aku takut kalau kau sampe cacat atau meninggal. Ku mencintaimu lebih dari diriku sendiri.”
Kedengaran gombal?? Memang...
Aku, yang menyukai kata-kata lugas, tegas, straight to the point, awalnya ga suka dengan kata-kata yang berbelit-belit, bertele-tele, puitis, penuh makna konotatif yang sering dia lontarkan.
Tapi lama kelamaan, ku bisa memahami bahwa begitulah sifatnya. Dia lebih peka daripada kebanyakan cowok lainnya. Dia berhasil luluhkan hatiku dengan semua kata-kata manis dan pujiannya. Dia berhasil menjadikan aku orang yang lebih peka pada perasaan orang lain, terutama perasaannya.
Aku, akhirnya mau menempatkan dia di dalam hatiku, mau memberikan satu kata indah bernama “cinta” untuknya, saat menginjak bulan ketiga ku mengenalnya.
Padahal... aku adalah org yg sulit utk jatuh cinta.
Seandainya dia jodohku, seandainya dialah yang dipilihkan Alloh untukku, aku rela menghabiskan seumur hidupku dengan menjadi pendampingnya... Alloh Mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya.

Cintaku Pada Sahabatku
Dia, yang dikenalkan oleh kekasihku sebagai sahabatnya.
Pertama aku dengar cerita tentang dirinya, aku sudah merasa kagum. Betapa sholehnya, betapa cerdasnya, dan aku tahu aku bisa mempercayainya. Aku mulai berbagi cerita dengannya, meski lewat SMS. Aku curhat tentang masalahku tanpa ragu-ragu. Dia memberikan solusinya. Aku terkesan dengan gaya bahasanya yang terbuka, jujur, apa adanya. Aku merasa seakan-akan aku menemukan seseorang dengan sifat yang sama denganku. Aku bisa memahaminya, padahal waktu yang kami lalui sebagai teman cukup singkat.
Aku menganggap dia sahabatku. Sahabat yang sering ‘menyapaku’ dengan kata-kata pengingat dan nasehat. Aku dan dia sering saling mendo’akan untuk hal-hal yang baik.

Bentuk Cintaku Pada Yang Lainnya...
Cinta pada keluargaku, cinta pada sahabat-sahabatku, cintaku pada hal-hal yang lainnya, kurasa tak usah terlalu terperinci kuungkapkan di sini...

Senin, November 03, 2008

Sibuk?? Siapa Takut¿¿

“...Seorang dokter tentara memberi nasihat kepada saya,
‘Coba renungkan sebentar. Hidupmu tak ubahnya seperti jam pasir.
Satu demi satu butir-butir pasir tersebut bergerak dengan pelan-pelan dan teratur melewati bagian leher yang sempit di tengah...
Bila kita bangun di pagi hari, kita dihadapkan pada setumpuk tugas
yang harus kita selesaikan pada hari itu.
Tugas yang jumlahnya ratusan itu
harus kita selesaikan dengan tenang satu demi satu,
bergantian secara teratur dan pelan-pelan,
seperti halnya butir-butir pasir dalam jam pasir
yang satu demi satu melewati bagian leher sempit.
Kita harus berbuat demikian.
Kalau tidak, maka berarti kita merusak struktur tubuh atau mental kita’.”

“...Tiap pagi, sebelum berangkat kerja, H.V. Kalterborn bercermin
sambil mengucapkan kata-kata penambah semangat bagi dirinya sendiri. Bunyinya:
‘Hai, Kalterborn, kau harus mau mengerjakan ini.
Oleh karena pekerjaan itu memang harus dikerjakan,
mengapa tidak kau lakukan dengan senang hati?
Mengapa pekerjaan itu tidak kaubuat menarik dan menyenangkan?
...Kalau demikian halnya, mestinya kau harus makin bersemangat...
Kau harus menaruh perhatian penuh pada pekerjaanmu.’”

(Dikutip dari buku “HOW TO STOP WORRYING AND START LIVING”)

Kata-kata di atas, menjadi penyemangat dan pengingat bagiku, saat aku menghadapi tugas-tugasku tiap hari.., tugas yang kadang memunculkan rasa enggan sebelum memulainya. Atau merasa kehilangan semangat saat aku baru menyelesaikan sebagian dari pekerjaanku.
Dalam tulisan pertamaku ini, aku ingin membagi kata-kata itu bagi siapapun yang merasa bosan, jenuh, dengan aktivitas yang sama, yang itu-itu saja setiap hari. Coba rehat sejenak, kembangkan senyummu (bukan ketawa lebar lho..), ingatlah, bahwa apa yang kau kerjakan sekarang bisa mendatangkan manfaat, atau bahkan kebaikan bagimu atau orang lain. Berhentilah mengeluh (aku percaya kamu bukan orang yang suka mengeluh), dan berhenti menyalahkan orang atau keadaan di sekitarmu.
Berbahagialah hai orang yang sibuk..! Sibuk itu jauh lebih baik daripada hanya termenung, berdiam diri, tanpa melakukan aktivitas apapun. Kesibukan dapat menjauhkan kita dari rasa sedih, kekhawatiran, dan rasa tertekan karena suatu masalah. Nikmatilah kesibukan itu selagi masih bisa. Karena nanti kita akan merindukan kesibukan itu pada saat-saat tertentu.
Melaksanakan tugas-pekerjaan hari ini sebaik mungkin dengan senang hati serta menggunakan seluruh kemampuan yang kita miliki adalah cara paling baik untuk menyiapkan masa depan.
Hari ini harus jadi hari yang terbaik.
Btw.. bicara tentang kesibukan, sebetulnya aku bukan orang yang sangat sibuk. Aku masih punya waktu luang, dan sebagian dari waktu luang itu kugunakan untuk mengetik tulisan ini. Kalau untuk hari ini, ada kesibukan tambahan. Aku ikut membantu, menjadi panitia, dalam sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh yayasan tempatku bekerja. Kegiatan yang mengambil judul ‘Sosialisasi Sistem Pelaksanaan Pemilu tahun 2009 dan Peningkatan Keterwakilan Perempuan di Lembaga Legislatif’ tersebut, menghadirkan nara sumber KPU Kabupaten, dan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dari Jakarta. Meskipun terdapat kekurangan dalam hal penyelenggaraan, namun Alhamdulillah.., acara berlangsung cukup sukses dengan diikuti 200 orang lebih peserta. Acara usai sekitar pukul setengah tiga siang.
O.K... that's for today....!!
SEMANGAT!!!