Tahun 2009 akan berakhir 2 bulan lagi. Dan di akhir tahun nanti, aku harus menerima kenyataan yang membuatku merasa kehilangan sejak sekarang, padahal belum terjadi. Sahabatku, teman kerjaku, yang selama hampir 5 tahun bersama-sama, akan pindah di akhir Desember, untuk tinggal bersama suaminya di kota lain. Aku mencoba menutupi perasaan sedihku. Aku ingin menunjukkan, bahwa aku turut senang karena dia akan mendampingi suaminya, setelah 2 tahun lamanya tinggal berjauhan, dan hanya bertemu setiap minggu.
Aku berharap, semoga Alloh memberikan jalan yang terbaik bagi sahabatku, dan aku. Agar dia merasa bahagia, dan aku pun bahagia. Andaikan dia jadi pindah, semoga Alloh memberikan kemampuan, dan kesanggupan bagiku untuk menjadi guru yang lebih profesional, meskipun tanpa kehadirannya. Diantara persiapan yang kulakukan untuk menjadi guru yang lebih baik, adalah, menguasai ide pokok/tema yang akan diterima oleh murid setiap harinya. Sehingga jika aku hanya ditemani oleh Kepala Sekolah pun, aku bisa menangani murid tanpa kesulitan berarti.
Dan harapanku yang lain, semoga aku pun mendapatkan hal yang lebih baik untuk pekerjaan, dan kehidupan pribadiku – dengan kata lain, aku segera mendapatkan pendamping. Satu persatu temanku meninggalkan kota ini, tinggal bersama suaminya di kota lain. Aku pun ingin punya suami yang bisa tinggal bersamaku, tidak berjauhan. Yah... bagaimanapun, kehidupan harus terus berjalan.. Dan aku pasti akan tetap semangat!!!
Dan inilah ungkapan hati untuk sahabat-sahabatku, baik yang ada bersamaku, maupun yang saat ini berada jauh denganku.
Sahabat
Dia menyediakan bahunya
untukku bersandar
Dia yang mengulurkan tangan
untukku berpegangan
Dia yang setia menemaniku
menjalani hari demi hari
Yang selalu ada
saat aku membutuhkannya
Dia yang ikut merasakan
di setiap sedih dan bahagiaku
Dia yang tak pernah lelah mengingatkanku
saat ku salah atau terlupa
Dialah sahabatku
aku menyayanginya
walau ku tak pernah ungkapkan
rasa terima kasihku setiap saat
namun dia pasti tahu
betapa aku peduli padanya
betapa aku dan ingin melihatnya tersenyum bahagia
“Sahabatku..
Walaupun kau tak lagi bersamaku
Namun ku tak akan lupa mendo’akan
agar kau mendapat kebahagiaan
Jarak dan waktu boleh memisahkan
Namun pertalian antara kita takkan terputus begitu saja
Kuharap kau mendapatkan yang terbaik
dalam kehidupanmu...”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar